BogorReview.com – PETA atau peta? Ini museum PETA, ya, gengs, yaitu Pembela Tanah Air. Museum ini merupakan museum bersejarah yang dapat dijadikan tempat wisata sejarah dan edukasi kalian. Museum ini memiliki daya tariknya tersendiri untuk menarik para pengunjung datang ke tempat ini.
Tidak ada salahnya, lho, gengs, liburan akhir tahun kalian mengunjungi tempat wisata bersejarah ini. Sambil menyelam minum air, sambil berekreasi sekaligus belajar! Dijamin gak akan rugi mengunjungi museum ini! Tempat wisata ini ramai pada hari biasa maupun di hari liburan. Liburan dengan pemandangan bak di zaman penjajahan membuat sensasi wisata yang berbeda dengan tempat lainnya.
Daya Tarik Wisata Sejarah Museum PETA
Pesona dan daya tarik tempat wisata sejarah Museum PETA ini sangat Ayu sarankan untuk dikunjungi karena keindahannya yang sangat sayang untuk dilewatkan. Lokasi museum yang masih di sekitar rumah penduduk ini juga menjadi daya tarik Museum PETA, karena penduduknya yang ramah terhadap wisawatan lokal maupun dari luar negeri.
Kota Bogor memang tidak ada habisnya untuk membicarakan keindahan alam dan objek wisatanya. Monumen dan Museum PETA ini memiliki segudang sejarah yang dapat kita pelajari. Museum ini banyak koleksi-koleksi juga, lho, gengs, jadi kalian dapat belajar banyak di sini.
Nuansa bangunan Jepang ini memang bikin kita agak merinding, gengs. Tapi tenang saja tempat ini aman, kok. Jika kita ke sini pastikan kalian tetap tidak boleh usil ya, gengs, dengan koleksi-koleksi yang ada di sini. Jangan lupa untuk jaga kebersihan dan kelestarian tempat wisata bersejarah ini.
Sejarah Museum PETA
Sebelum menjelaskan ke sejarah Museum PETA, Ayu mau ngejelasin sedikit tentang sejarah terbentuknya PETA dulu, nih, gengs, karena menurut Ayu ini juga sama pentingnya, jadi kalian bisa nyambung deh dengan penjelasan sejarah terbentuknya Museum PETA. PETA atau Pembela Tanah Air merupakan tentara sukarela yang berisikan para pemuda Indonesia untuk mendapatkan pendidikan militer modern, gengs.
Peraturan Osamu Seirei No. 44 pada 3 Oktober 1943 telah dikeluarkan oleh Gunseikan yang merupakan seorang pemimpin tertinggi di pemerintahan militer Jepang dan berkedudukan di Jakarta, kemudian terbentuklah tentara sukarela tersebut. Tentara sukarelawan ini dibentuk agar mereka membela tanah air dari serangan para Sekutu yang juga merupakan lawan Jepang pada Perang Asia Timur Raya.
Dalam perkembangannya PETA memiliki cikal bakal dalam pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Dimana TKR juga merupakan anak dari Tentara Nasional Indonesia. PETA menjadi pelopor dalam pembentukan tentara yang telah ada hingga saat ini.
Museum PETA atau singkatan dari Museum Pembela Tanah Air ini didirikan oleh tentara KNIL (Koninklijke Nederlands(ch0-Indische Leger) yang merupakan tentara kerajaan Hindia Belanda pada tahun 1745. Bangunan museum ini memiliki konsep arsitektur Eropa, inggris. Bangunan ini pernah digunakan sebagai pusat latihan pasukan Indonesia pada tahun 1943 dan masih dalam kendali Jepang.
Museum ini dibangun sebagai bentuk penghargaan kepada mantan tentara PETA karena mereka telah berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara. Museum ini menggambarkan tentang perjuangan untuk merebut kemerdekaan melawan Jepang bersama para tentara PETA yang ikut berjuang dalam perang.
Berdirinya museum ini berawal dari Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA) meminta dibuatkan museum pada bangunan paling depan dari gedung pusat latihan dengan kurang lebih seluas 1 hektar. YAPETA merupakan yayasan yang didirikan oleh seorang mantan lulusan PETA. Pendiri YAPETA tersebut hanya berbekal SK dan akhirnya menyusun panitia pembangunan dan melakukan renovasi.
Kumpulan Koleksi di Museum PETA
Museum ini memiliki banyak koleksi tentang peninggalan bersejarah tentara PETA. Apa saja, sih, koleksi-koleksi di dalam museum ini? Yuk, Ayu kasih tahu ada apa saja!
Patung-Patung Tokoh Bersejarah
Jika kalian datang ke tempat ini, pertama kali yang kalian akan lihat yaitu di sisi kanan terdapat patung Jenderal Sudirman, sedangkan di sisi kiri pintu masuk terdapat sebuah Tank. Pada bagian sisi kiri juga terdapat Shodanco Supriyadi. Kemudian, adanya 2 buah meriam yang mengapit patung Jenderal Sudirman.
Benda-benda Bersejarah
Namanya juga peninggalan bersejarah, tentunya akan ada banyak benda-benda bersejarah juga. Koleksi-koleksi di sini merupakan peninggalan zaman penjajahan, seperti senjata-senjata yang dahulu digunakan untuk perang, salah satunya meriam, selain itu peralatan perang, perlengkapan perang, kendaraan untuk perang, dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan peperangan.
Relief-relief Estetik
Keindahan relief yang dibuat oleh orang zaman dahulu memang tiada dua. Relief para tokoh perjuangan tersebut berada di bagian lorong museum. relief-relief tersebut menyambut para pengunjung dengan menggambarkan kegiatan atau aktivitas para tokoh perjuangan. Relief tersebut salah satunya seperti Soehart0, Soedirman, dan Supriadi. Di sisi kiri dan sisi kanan tersebut memiliki warna hitam dan samar.
Diorama Bersejarah
Museum ini juga canggih, gengs, punya beberapa diorama yang menceritakan terkait peristiwa atau sejarah terbentuknya tentara PETA. Di sana juga menceritakan seperti apa yang sudah Ayu jelaskan tentang sejarah PETA, kemudian cerita pembentukan batalyon PETA, peristiwa 16 Agustus, peristiwa Ambarawa, dan yang lainnya dapat kalian baca di diorama ini.
Replika Tandu
Koleksi berikutnya, yaitu replika tandu yang terletak di bagian akhir ruangan pameran di museum ini. Pengunjung wisawatawan akan menemukan replika tandu yang dahulu pernah digunakan untuk mengangkat Jenderal Sudirman ketika sakit namun tetap mempunyai semangat juang yang tinggi dalam memimpin tentara Indonesia demi memperjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ngapain Aja, sih, di Sini?
Mungkin bagi kalian yang tidak terlalu menyukai museum, berikut terdapat beberapa rekomendasi kegiatan yang dapat kalian lakukan selama mengunjungi museum ini agar tidak terlalu bosan, gengs!
Foto-foto Dong Pastinya!
Biar gak bosan kalian bisa foto-foto saja, gengs, di sini. Gak kalah estetik, ko, sama tempat wisata lainnya di sini.
Melihat-lihat Koleksi Museum
Sambil melihat-lihat koleksi museum kalian bisa melakukan kegiatan foto-foto sama teman-teman kalian! Foto-foto di koleksi-koleksi bersejarah menjadi sebuah kenangan tersendiri yang memuaskan bagi Ayu, gengs. Apalagi foto-foto di patung-patung tokoh perjuangan dan meriam atau tank juga keren abis!
Mencatat di Museum
Kalian mengunjungi museum ini sambil belajar bisa juga dicatat yang penting-penting karena belum tentu ada di internet dan buku pelajaran. Jadi, manfaatkan waktu berharga kalian di sini dengan mengambil ilmu sejarah sebanyak-banyaknya, ya, gengs.
Jogging di Area Museum
Aktivitas menarik seperti Jogging di sekitar museum juga boleh banget dicoba, gengs. Banyak juga, kok, penduduk sekitar yang juga jogging di area ini. Dijamin seru, deh, jangan lupa ajak teman-teman kamu, ya, gengs!
Fasilitas yang Tersedia di Museum PETA
Dalam Museum PETA kalian dapat menemukan beberapa fasilitas yang telah disediakan di sini. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
- Area Parkir
- Toilet
- Mushola
- Penginapan sekitar museum
Lokasi Museum PETA
Museum ini terletak di Jl, Jenderal Sudirman, No. 35, RT.01/ RW.05, Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, 16121.
Harga Tiket Masuk Museum PETA
Tiket masuk museum ini sangat terjangkau sekali, gengs, yaitu dengan harga Rp2.500 saja kalian bisa masuk dan mengeksplor museum bersejarah tentara PETA.
Jam Operasional Museum PETA
Tempat wisata ini buka setiap Senin – Jum’at pada jam 08.00 – 14.30 WIB.